Pendahuluan
Berzikir secara konsisten membantu seorang Muslim terhindar dari sifat sombong dan takabur, karena dzikir mengingatkan kita pada kelemahan diri di hadapan kebesaran Allah. Amalan ini dapat dilakukan kapanpun dan di manapun, kecuali di tempat-tempat yang tidak sesuai dengan kesucian, seperti kamar mandi.
1. Dzikir Dua Kalimat
Kalimat pertama yang sangat dicintai oleh Allah SWT adalah "Subhanallahi wa bihamdihi" (Mahasuci Allah dan segala puji hanya bagi-Nya).
Dzikir ini memiliki keutamaan luar biasa, bahkan lebih agung daripada emas yang diinfaqkan di jalan Allah. Rasulullah SAW juga bersabda bahwa siapa yang melafalkannya dengan ikhlas akan memperoleh pahala besar yang melampaui nilai duniawi. Amalan ini menggabungkan pujian kepada Allah dengan pengagungan atas kesucian-Nya.
2. Dzikir Empat Kalimat
Empat kalimat dzikir berikut adalah:
- Subhanallah (Mahasuci Allah),
- Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah),
- Laa ilaha illallah (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah),
- Allahu akbar (Allah Mahabesar).
Keempat kalimat ini memiliki kedudukan yang istimewa karena mencakup pujian, pengesaan, dan pengagungan Allah SWT. Kalimat-kalimat ini juga menjadi pelindung dari api neraka di hari kiamat, serta mendatangkan keberkahan bagi orang yang senantiasa melafalkannya.
3. Dzikir Paling Utama
Di antara semua dzikir, kalimat "Laa ilaha illallah" (Tiada Tuhan selain Allah) adalah yang paling utama. Kalimat ini mengandung makna tauhid, yakni keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang layak disembah dan diminta pertolongan.
Melafalkan kalimat ini menguatkan keimanan seseorang dan menjadi penghapus dosa-dosa, selama dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keyakinan.
Kisah Hikmah Ulama tentang Keutamaan Dzikir
Para ulama salaf dan tokoh-tokoh Islam sering memberikan teladan yang luar biasa tentang keutamaan dzikir. Melalui kisah-kisah mereka, kita dapat mengambil pelajaran untuk memperkuat kecintaan kita kepada Allah SWT dan istiqamah dalam berdzikir. Berikut adalah beberapa kisah inspiratif yang relevan dengan pembahasan dzikir:
1. Dzikir yang Menghidupkan Hati
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengisahkan seorang sufi besar, Hasan Al-Bashri, yang dikenal memiliki hati yang lembut karena dzikir yang terus-menerus.
Kisah ini mengajarkan bahwa dzikir bukan hanya ibadah, tetapi juga obat bagi hati yang gundah.
2. Keutamaan Dzikir Dua Kalimat
Seorang ulama besar, Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, dalam kitabnya Al-Wabil Ash-Shayyib bercerita tentang seorang ahli ibadah yang setiap pagi melafalkan dzikir “Subhanallahi wa bihamdihi” sebanyak 100 kali.
Kisah ini menjadi bukti betapa besar manfaat dzikir bagi kehidupan dunia dan akhirat.
3. Kisah Dzikir yang Menghalau Api Neraka
Dalam sebuah riwayat dari Imam An-Nawawi, terdapat seorang pemuda yang rajin membaca empat kalimat dzikir (Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaha illallah, Allahu akbar). Pemuda tersebut menghadapi kematian dengan senyuman.
Ketika ditanya mengapa ia terlihat tenang menjelang ajal, ia menjawab, “Aku yakin bahwa kalimat-kalimat yang aku lafalkan setiap hari akan menjadi perisai bagiku dari api neraka, sebagaimana yang dijanjikan Rasulullah SAW.”
Dan benar, pemuda itu wafat dalam keadaan husnul khatimah, dan keluarganya merasa tenang karena kesaksiannya yang selalu mengingat Allah.
4. Dzikir dan Keikhlasan Imam Syafi’i
Imam Syafi’i dikenal senantiasa melafalkan “Laa ilaha illallah” sepanjang malam saat menyusun kitab-kitabnya. Dzikir inilah yang memberikan kekuatan baginya untuk terus menulis karya-karya monumental bagi umat Islam.
Semoga kita dapat meneladani para ulama dalam menjadikan dzikir sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup kita.
Mari kita istiqamah dalam berdzikir, baik di saat senang maupun susah, agar selalu menjadi hamba yang bertakwa. Semoga Allah SWT menjadikan kita termasuk golongan yang selalu mengingat-Nya dan dicintai-Nya. Aamiin.
Sumber : http://www.redaksi9.com/2015/11/tiga-kalimat-dzikir-yang-paling.html?utm_source=facebook.com&utm_medium=social&utm_campaign=Postcron.com
Editor: DBCLVIII