Senin, April 15, 2024

"Keajaiban Lebaran: Ikatan Persaudaraan yang Melampaui Jarak"



Pada hari Jumat, tanggal 12 April 2024 Masehi atau 03 Syawal 1445 Hijriah, saat lebaran ke-3, sebuah kejadian luar biasa terjadi dalam hidup saya. Saya kedatangan seorang teman yang sangat istimewa dari Desa Margomulyo, Kecamatan Balen, Bojonegoro.


Kunjungan ini sungguh menjadi kejutan besar bagiku, karena bagi seorang Gus Hilal seperti teman saya ini, berkunjung ke rumahku yang terletak di pedalaman dan terisolir adalah hal yang sangat tidak mungkin. Rumahku berada di tepian Sungai Bengawan Solo dan dikelilingi oleh hutan di ujung barat Bojonegoro, dengan Blora sebagai tetangga di sebelah utara, barat, dan timur. Karena itu, kunjungannya membawa kebahagiaan dan berkah yang luar biasa bagi saya.


Gus Hilal adalah saudara satu nasab dalam keilmuan. Kami berdua pernah mengaji ilmu di Pesantren Fathul Ulum Kwagean di bawah bimbingan KH. Abdul Hanan Maksum. Kami memiliki ikatan yang kuat dalam perjalanan keilmuan.


Gus Hilal datang bersama istri dan anak-anaknya. Kehadiran mereka memberikan semangat baru dalam suasana lebaran. Kami berkumpul di aula kecil rumah, saling berbagi cerita, dan menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh istri saya.


Ternyata, terdapat kejutan lain yang menggembirakan. Istri Gus Hilal juga memiliki ikatan keilmuan dengan istri saya. Keduanya pernah menimba ilmu di UNIROW Tuban. Kebersamaan mereka membuktikan betapa kecilnya dunia ini dan bagaimana ikatan keilmuan dapat menghubungkan orang-orang yang berjauhan.


Di tengah keceriaan dan kehangatan suasana lebaran, kami juga tidak lupa menyelipkan sentuhan humor yang penuh hikmah. Percakapan ringan tentang riwayat perjalanan masa lalu yang mungundang dan mengandung banyak canda tawa mengisi ruangan, membawa keceriaan dan kebahagiaan kepada kami semua. Kami mengingatkan satu sama lain akan pentingnya bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT.


Kisah indah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai persaudaraan, ikatan keilmuan, dan kebahagiaan dalam kehidupan. Kunjungan Gus Hilal ke rumahku yang terpencil menjadi sebuah pengingat bahwa jarak dan lokasi bukanlah halangan dalam mempererat hubungan antarmanusia. Dalam suasana lebaran yang penuh berkah ini, kami merasakan kehadiran Tuhan yang Maha Esa yang menyatukan kita semua, meskipun dari tempat-tempat yang berbeda.