Sabtu, Januari 13, 2024

Perjalanan Cinta dan Berkah: Ziarah ke rumah Saudara Priadi yang Pulang dari Tanah Suci

Jum'at 12 Desember 2024- Takdir membawa langkahku ke rumah seorang saudara, Priadi namanya. Setelah menorehkan jejak di tanah suci, umroh telah melukiskan keberkahan pada wajahnya. Sosok pengusaha yang menggelora semangat usahanya, namun hatinya senantiasa dipenuhi welas asih untuk sesama.


Di senja yang mendalam, kami bertemu di depan pintu gerbang rumahnya. Wajahnya bersemu senyum nan penuh ketenangan, seolah telah membawa angin keberkahan dari Tanah Suci. "Assalamualaikum," sapanya sederhana, namun sarat makna.


Dia menceritakan serpihan kisah perjalanan spiritualnya, dari melangkah di Masjidil Haram hingga menyentuh Kakbah yang suci. Cerita-cerita itu seperti riak-riak cinta yang membasuh hati dan menumbuhkan keimanan. Setiap rukun, setiap doa, merekah menjadi kisah penuh warna dalam lembaran hidupnya.


Ketika duduk di majlis yang penuh berkah, Priadi menceritakan pengalamannya menangis di hadapan Raudhah yang indah, tempat doa-doa yang dihaturkan sungguh dirasakan dekat dengan Sang Pencipta. Namun, ia tak lupa menyelipkan harapannya agar cinta dan kedermawanan bisa meluap dari hati setiap umat.


Melihatnya, aku merasakan aura kerendahan hati dan kebahagiaan yang tak terhingga. Umroh telah mematangkan buah iman di hatinya, dan kini dia kembali membawa buah keberkahan untuk dibagikan pada mereka yang membutuhkan.


Kami berbincang tentang impian-impian sosialnya, dan bagaimana keuntungan bisnisnya dapat menjadi saluran kemanusiaan. Priadi tak hanya berbicara tentang kesuksesan materi, tapi lebih dari itu, ia berbicara tentang memberi makna pada hidup.


Sebelum berpamitan, Priadi memberikan segenggam harum zamzam dan kurma yang dihadiahkan dari tanah suci. "Ini untukmu, saudaraku. Semoga kita semua bisa merasakan keberkahan dalam setiap langkah kita," ucapnya sambil tersenyum lembut.


Begitu pintu gerbang itu ditutup, aku pulang dengan hati yang dipenuhi inspirasi. Perjumpaan dengan Priadi, sosok pengusaha welas asih dari tanah suci, menjadi babak baru dalam catatan perjalanan rohaniahku. Setiap langkah yang kuteruskan, aku yakini, akan menjadi bagian dari melodi cinta dan berkah yang tak terlupakan.