Selasa, Februari 02, 2021

NGOPI PART #I

Di ileng ndisik
Suatu malam bakdal isak, sebagaimana biasa datanglah Danang dan Seno   untuk jagongan bareng saat malam tiba, namun malam ini tak sebagaimana biasanya, Keduanya datang lebih awal dari biasanya dan terlihat wajah kang Danang agak sedikit memerah kusam terlihat seperti orang yang terkesal sedunia.

Tanpa basa basi kang Danang menceritakan semua kekesalannya, dan De Nur sebagai tuan rumah hanya menedengarkan cerita kang Danang dengan seksama.

Sejenak kemudian De Nur menyuruh Seno temen kang Danang bikin KOPI untuk mereka bertiga.

Setelah kopi jadi, De Nur mempersilahkan untuk menyruput Kopi buatan Seno tadi, "Ayo kang di unjuk kopine ben padang pikire", malam itu mereka bertiga menyeruput Kopi.

Dan tiba-tiba kang Danang berteriak,"aduh panas".

Semua kaget karena mendengar teriakan kang danang tadi, "kena apa kang ? tanya De Nur pada kang Danang.

"Kopine Panas De, ngecos lambeku" jawab kang Danang. (Kopinya masih panas De, membakar bibirku).

Kontan semua yang hadir tertawa hingga memecah hening suasana malam itu. 

Sambil menghela sisa tawanya, lalu De Nur mendekati  kang Danang sambil berujar pada kang danang.

"Ngene Lo kang carane ngombe kopi panas, di ileng disik neng lepek, terus di enteni sedelok lagi di sruput, ojo panas-panas langsung mbok sedot".

(Begini lo kang caranya Minum kopi panas, di tuangkan sedikit-sedikit kelepeknya lalu tunggu sejenak biar agak dingin baru di minum, jangan panas-panas langsung kamu sruput").

Tak lama kang Danang lalu mencoba teknik minum kopi De Nur tadi, "aaaaahhhhh".

Bagaimana kang rasanya ?" tanya De Nur, "sueger dan mantab De" jawab kang Danang.

"Wes gak kepanasen maneh ?" (Sudah tidak kepanasan lagi ?)

"Mboten De" (tidak De).

Perlahan De Nur menggeser duduknya berhadapan dengan kang danang dan Seno lalu mengajak mereka  menyeruput Kopinya.

"Monggo di sruput malih kopine", De Nur kemudian menghela nafas untuk selanjutnya meluncurkan jurus tembak nasehat untuk kang Danang.

"Gini kang, permasalahan hidup terkadang seperti kopi sampean tadi, ya persisi seperti kopi sampean.

Saat datang pertama di hadapanmu mungkin masih dalam kondisi panas, oleh karenanya sampean harus berhati-hati jangan tergesa-gesa untuk meminumnya.

"di Ileng ndisik ben adem" (di tuang dulu biar agak dingin), terkadang permasalahan hidup pun perlu di "ileng" agar kita tahu nikmatnya.

Agar kita tahu rasa segernya bukan malah kena cos lambenya hahahaha, mereka bertiga kembali dalam ceria tawa.

Pada dasarnya setiap masalah yang ada itu juga mengandung nikmat asal kita tahu cara menghadapinya.

Sebagaimana kopi yang lanas menyimpan nikmat asal kita tahu bagaimana Cara meminumnya.


De Nur kembali meluncurkan tembakan pluru nasehatnya.

"pada dasarnya setiap masalah yang di hadirkan tuhan di hadapanmu adalah sebuah nikmat, tinggal berikutnya dengan akal dan Qolbu  sampean mencari cara  bagaimana menikmati masalah Itu.

Sebagai kunci awal, sampean jangan tergesa-gesa, amati, dan sadari setiap masalah adalah anugrah yang harus di nikmati.

Jika sampean sudah faham itu, maka dari setiap masalah yang di suguhkan Tuhan pada sampean akan Menjadi berkah bukan menjadi musibah.

Kopi panas bisa terasa jos bukan  alah  ngecos, tiba-tiba dari belakang Seno tertawa terkekeh sambil Bilang "Monggo di sruput kopine ampun kesupen di Ileng disik njeh hehehehe".

Ternyata tanpa sepengetahuan Kang Danang, Seno kebelakang membuat Kopi lagi setelah melihat kopi kang Danang suguhan pertama telah habis.

Jipangulu, 020221
D'badruns