Afrika Sub Sahara dan Asia Selatan adalah kawasan yang paling menderita di atas muka bumi ini. Pembangunan berorientasi pasar yang diekspor ke benua Afrika dan Asia Selatan hampir setengah abad lalu bukannya menyejahterahkan tapi justru sebaliknya.
Laporan yang dikeluarkan Oxford University yang didukung oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) baru-baru ini mengungkapkan, sedikitnya sepuluh negara di Afrika Sub Sahara masuk kategori termiskin di dunia.
Inilah Daftar 10 Negara Termiskin di Dunia Tahun 2010
1. Sierra Leon
2. Guinea
3. Liberia,
4. Republik Afria Tengah
5. Somalia
6. Burundi
7. Burkina Faso
8. Mali
9. Ethiopia
10. Nigeria
Sebanyak 81,5% penduduk di sepuluh negara itu sangat miskin. Berapa pendapatan mereka sehari? Lebih dari setengahnya hidup dengan pendapatan kurang lebih US$1,25 per hari atau hanya Rp10 ribu sehari (di sini, di Indonesia pun kita mudah untuk menemukan orang yang pendapatannya seperti itu). Sebanyak 52% lebih dari penduduk itu tidak bisa mendapatkan air minum.
Data yang diungkapkan pemenang Nobel Perdamainan dari Asia Selatan, Bangladesh, Muhammad Yunus, lebih seram lagi. "Satu miliar penduduk bumi hanya memiliki pendapatan per hari satu dolar AS," ujarnya dalam bukunya, 'Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan'. Bahkan, lanjut Yunus, pendapatan setengah dari penduduk bumi yang jumlahnya 6,8 miliar hanya kurang dari US$2 sehari.
Tak ada akses kepada pendidikan, tak ada akses kepada fasilitas kesehatan, dan tak ada akses kepada sumber-sumber pembiayaan yang membuat mereka tak bisa berusaha. Di atas segalanya, tak ada akses kepada politik, tepatnya tidak ada yang memperdulikan. Mereka hanya dihitung dalam data statistik, tapi tidak sebagai sebagai manusia.
Hampir setengah abad idiologi pembangunan berientasi pasar diadopsi sebagian besar negara dan mendominasi pembangunan dunia saat ini, tapi hasilnya tak menyejahterahkan.
Puluhan tahun lalu Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher berteriak lantang pada sebuah konverensi tentang pembangunan Afrika bahwa benua ini akan hilang dari peta bumi jika tidak bergabung dengan pasar bebas.
TINA, There Is No Alternative, ujar Thatcher. Wanita yang dijuluki bertangan besi ini ingin menunjukkan bahwa hidup ini hanya bisa dilalui dengan pasar bebas tanpa alternatif lain.
Thatcher benar, sekaligus salah pada waktu bersamaan. Dia benar saat mengatakan bahwa Afrika akan hilang ditelan bumi. Kini Afrika hilang dari peta bumi bukan karena tidak bergabung dengan pasar bebas, justru karena sebaliknya, mengikuti anjuran Thatcher. 10 negara tadi contoh kasat matanya.
Thatcher salah saat mengatakan TINA,There Is No Alternative, sebab, nyatanya, ada TATA, There Are Thousands of Alternatives dalam hidup ini.
Sumber: www.dakdem.com/ 7 Juli 2011
0 Post a Comment:
Posting Komentar