Selasa, 31 Maret 2009
A. Periode Permulaan
Tahun 1911 M. Merupakan perintis berdirinya Pondok Pesantren Al Hikmah Dua. KH. Kholil Bin Mahalli pulang dari Tholabul Ilmi dibeberapa pesantren dan yang terakhir belajar di Mangkang, Semarang. Karena melihat kondisi masyarakat yang masih rawan akan pengetahuan agama. Dengan metode bil hikmati wal mauidzatil hasanah (bijaksana dan nasehat yang baik) serta keikhlasan berda’wah, beliau mengadakan pengajian disurau-surau dan dikediaman beliau sendiri yang sekaligus menjadi pusat kegiatan da'wah dan pondok para santrinya. Menyusul kemudian pada tahun 1922 M, KH. Suhaemi bin Abdul Ghoni (putra kakak KH. Kholil) sepulang belajar dari Masjidil Haram Mekah, beliau bahu membahu dengan KH. Kholil berupaya merubah keadaan masyarakat Desa Benda dari keterbelakangan menjadi setingkat lebih maju baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan terutama kebudayaan agama. Sebagai seorang khafidz Al Qur’an maka KH. Suhaemi membangun asrama dengan 9 kamar untuk menampung santri yang masih berada dirumah penduduk dan disurau-surau. dari sinilah kemudian kita kenal “Pondok Pesantren Al Hikmah” yaitu pada tahun 1930. Sebagai tindak lanjut pengembangan Pondok Pesantren Al Hikmah mulai dirintislah sistem pendidikan secara klasikal yaitu Madrasah Ibtidaiyah. Dengan nama Madrasah Tamrinusshibyan, tahun 1930.
B. Periode Pertengahan
Dalam masa revolusi kemerdekaan, Pondok Pesantren Al Hikmah Dua mengalami kegoncangan bahkan mengalami kehancuran. Pada saat itu para santri bersama masyarakat ikut berjuang melawan penjajah. Membela tanah air dan mempertahankan negara sampai masa proklamasi 17 Agustus 1945. Diantara beberapa pengasuh danasatidz yang gugur dan ada pula yang ditangkap lalu diasingka. Mereka yang gugur antara lain: KH. Ghozali, M. Miftah, H. Masyhadi, Amin bin Hj. Aminah, Syukri, Da’ad, Wahyu, Siroj, dan lain-lain. Setelah keadaan kembali aman pengasuh dan kyai terutama KH. Kholill dan KH. Suhaemi membangun kembali pondok dan madrasah yang hancur. Para santri mulai kembali ke pondok melanjutkan belajar, yaitu pada tahun 1952M. Beliau-beliau dibantu oleh KH. Ali Asy’ary (menantu KH. Kholil), Ust. Abdul Jalil, K. Sanusi, KH. Mas’ud dll. Pada tahun1955M, KH. Kholil pulang ke rahmatullah dan beberapa tahun kemudian (1964 ) KH. Suhaemipun wafat
C. Periode Pengembangan.
Sepeninggal KH. kHolil dan KH. Suhaemi tampil tunas muda sebagai penerus perjuangan beliua seperti KH. Shodiq Suhaemi, (Putra KH. Suhaemi) KH. Masruri Abdul Mughni (cucu KH. Kholil). Dibawah asuhan kedua beliau Ponpes Al Hikmah berkembang pesat, dengan didirikannya lembaga-lembaga seperti: MTs 1(Th. 1964), MDA dan MDW (Th. 1965), MMA (1966), MA 1 (1968), Perguruan Takhassus Qiroatul Kutub (1988), MTs 2,3 (1986), TK Rodotul Atfal (1978), SMA (1987), MTs 4,5 (1989), MA 2 (1990).
Aktivitas
Ponpes Al Hikmah Dua menampung para santri dari berbagai daerah baik dari Jawa maupun dari luar Jawa. Karena itu Ponpes Al Hikmah Pada Tahun ajaran 1997/1998 menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti:
* Pengajian weton/Sorogan Bandungan yang diikuti oleh semua santri dan penduduk sekitar.
* Pengajian baik berkala maupun mingguan untuk umum.
* Pesantren kilat/Pesantren liburan untuk menampung siswa dan mahasiswa yang libur.
* Tahfidul Qur’an untuk santri putra dan putrid dengan jumlah santri 150 orang.
* Pengiriman mubaligh/mubalighoh kedaerah-daerah yang membutuhkan.
Unit keterampilan dan kursus meliputi:
* Pertukangan
* Mengetik
* Perikanan
* Pertanian
* Komputer
* Bahasa Arab dan Inggris
* Bengkel Otomotif dan Elektronika
* Lembaga-lembaga pendidikan Formal yaitu:
* TK Raudlotul Atfal, MI 1 (Madrasah Ibtidaiyyah), MTs1, MTs 2 (Madrasah Tsanawiyah), MTs 3, SMP (diakui), SMA (diakui), MAK, Madrasah Mu’alimin/Mu’alimat, Ma’had ‘Aly, STM, SMEA, STAISA, STAIBN.
Dalam penyelenggaraan segala aktivitas tersebut Ponpes Al Hikmah didukung oleh staf asatidz/tenaga pengajar yang merupakan tenaga pembantu Kyai/Pengasuh Ponpes dan mendidik para santri dan mengembangkan agama islam ditengah-tengah masyarakat pesantren maupun masyarakat luas. Staf asatidz Kurang Lebih berjumlah 191 orang dari berbagai disiplin ilmu yang merupakan tenaga-tenaga professional dibidang masing-masing, berasal dari berbagai pesantren dan perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri. Bahkan ada tenaga pengajar berkebangsaan mesir yang merupakan utusan dari “Al Azhar” Cairo, yaitu Asy Syeh Abdul Mun’im Assayid Abdul Mun’im.
FASILITAS
Sejak berdirinya Ponpes Al Hikmah sampai sekarang telah memiliki berbagai fasilitas yaitu:
1. Masjid Jami’
2. Masjid An Nur
3. Asrama satri putra dan putri
4. Mushola
5. Gedung Serbaguna
6. Ruang belajar komplek putra dan putri
7. Ruang belajar putra dan MI
8. Laboratorium dan perpustakaan
Adapun santri-santri yang menempati asrama Ponpes Al Hikmah Dua kurang lebih 4.612 santri dengan perincian: 2.314 santri putra, 2.612 santri putri.
Pengurus Yayasan
Untuk memudahkan langkah-langkah yang diambil oleh lembaga pendidikan Pondok Pesantren Al Hikmah Dua serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, maka pada tahun 1978 M melalui akta notaries No. 9 tanggal 3 April 1978 M didirikan Pondok Peantren Al Hikmah Dua menjadi yayasan pendidikan Pondok Peantren Al Hikmah Dua (No. Aktanotaris No. 12 tanggal 9 Januari 1989) dengan susunan pengurus sebagai berikut:Ketua : KH. Shodiq Suhaimi Wakil Ketua : KH. M. Masruri Mughni Sekretaris I : Drs. Musthoha Nasuha Sekretaris II : H. Abdullah Adib Masruhan Lc Bendahara I : KH. Labib Shodiq Bendahara II : H. Sholahuddin Masruri Pembantu : Drs. Rozikin Daman, H. Mas’ud Zamawi, H. Lutfi Athori, Ridwan Sa’an, Amir Faruk, Sohibi Miftahuddin
Minggu, Juli 31, 2011
Pondok Pesantren Al Hikmah Dua
22.42
No comments
Lokasi pendidikan Pondok Pesantren Al Hikmah Dua terletak di Desa Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Propinsi Jawa Tengah, antara jalur Tegal-Purwokerto, tepatnya 7 KM. dari Kota Bumiayu. Yang mana menempati tanah seluas 10 Ha. berada diketinggian + 200 m dari permukaan laut.
SEJARAH.
0 Post a Comment:
Posting Komentar