Minggu, Juli 31, 2011

Pondok Pesantren Girikusuma


PDFCetak
Senin, 25 Agustus 2008
Image

Keberadaan Pesantren Girikusuma tergolong cukup tua. Berdasarkan catatan yang menempel di dinding masjid, lembaga ini berdiri para 16 Rabiul Awwal 1288 H atau sekitar tahun 1836 M didirikan oleh KH. Hadi Siraj. Semasa remaja ia pernah bermukim di Mekkah dan belajar agama kepada Syeikh Sulaiman Moh. Zuhdi. Pondok pesantren ini lebih dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan tarekat Naqsyabandiyyah Khalidiyyah.

Sebagaimana umumnya pondok pesantren pada saat itu, pengelolaan pondok terfokus pada seseorang figur sentral yakni kiai. Demikian pula halnya dengan pondok pesantren Girikusuma. Pertama kali didirikan pondok pesantren ini langsung dipimpin oleh KH. Hadi Siraj. Setelah KH. Hadi Siraj wafat, secara turun temurun pengelolaan pondok pesantren di bawah kepemimpinan keturunan KH. Hadi.

Pertama oleh puteranya KH. Zahid Hadi. Setelah KH Zahid wafat diteruskan oleh cucu pendiri, Kiai Moh. Zuhri Zahid. Selanjutnya kepemimpinan pondok tersebut dipercayakan kepada buyut pendiri yang bernama Kiai Munif Zuhri.

Pada masa kepemimpinan KH. Hadi Siraj sampai cucunya KH. Zuhri Zahid menangani dua kegiatan pokok. Yaitu tarekat dan pendidikan pondok pesantren atau pengajian. Sedangkan pada masa kepemimpinan Moh. Munifi Zuhri dua kegiatan tersebut dipisah penanganannya. Ia menangani kegiatan tarekat (mursyid). Sedangkan kegiatan pengajian ditangani secara kolektif oleh KH. Munif, KH. Sonhaji, KH. Muharrar, dan KH. Mukhtar.

Setelah kakak Munif, Nadzif Zuhri pulang dari Universitas Madinah, dia diserahi tugas secara penuh untuk mengasuh pondok pesantren sendirian. Meskipun demikian dalam pelaksanaan pengajian para kiai masih ikut menanganinya.

Hanya Agama
Pondok Pesantren Girikusuma benar-benar merupakan pondok pesantren salaf. Dalam kegiatan pendidikannya semata-mata hanya mengajarkan pendidikan agama. Sebelum kepeminpinan KH. Nadzif Zuhri sistem pendidikan menggunakan metode sorogan dan bandongan.

Di bawah pengasuhan KH. Nadzif Zuhri mulai menggunakan sistem pendidikan madrasah atau klasikal. Namun bahan pelajarannya tetap menggunakan kitab-kitab kuning. Meskipun begitu, sistem pengajian sorogan dan bandongan tetap dipertahankan dengan alokasi waktu setiap usai salat wajib. Sehingga pondok pesantren ini menamakan dirinya sebagai “Sekolah Islam Salaf” (SIS).

Sisitem pendidikan madrasah yang diselenggarakan adalah madrasah setingkat lanjutan pertama yang disebut dengan al-Marhalah al-Mutawassithah dan madrasah setingkat lanjutan atas yang disebut al-Marhalah al-Tsanawiyyah. Pada kedua madrasah tersebut sepenuhnya mengajarkan pelajaran agama, kecuali bahasa Inggris sebagai pelajaran umum yang diberikan.

Kurukulum Pesantren
Kurikulum yang digunakan, sepenuhnya merupakan kurikulum susunan pondok pesantren sendiri. Kedua madrasah tidak memberikan ijazah sebagiamana lazimnya madrasah/sekolah yang diakui pemerintah. Kedua madrasah tersebut hanya mengeluarkan surat tanda selesai belajar tanpa akreditasi dari lembaga yang berwenang (Departemen Agama atau Departemen Pendidikan Nasional).

Namun demikian, pengasuhnya berharap agar kemampuan lulusan kedua madrasah tersebut dapat sejajar dengan kemampuan lulusan madrasah-madrasah dalam tingkatan yang sama di negara-negara Islam. Sehingga kelak dapat melanjutkan belajar di salah satu negara Islam tersebut.

Materi yang diberikan pada pengajian rutin dan madrasah terdapat keterkaitan atau saling melengkapi. Kitab-kitab yang dipelajari dalam pengajian rutin adalah, Tafsîr al-Jalâlain, Tanwîr al-Qulûb, Riyâdh ash-Shâlihîn, al-Ghuniyyah, al-Ibânah ‘an Ush ad-Diyânah, al-Hikam, dan lain.

Saat ini yang menimba ilmu di pondok pesantren Girikusuma berjumlah sebanyak 700 orang. Dilihat dari keikutsertaannya dengan metode pengajaran, mereka terbagi dalam dua kelompok. Kelompok klasikal dan kelompok tradisional, dengan 53 orang pembimbing. Yaitu terdiri dari seorang kiai, sembilan badal (pembantu), dan 43 orang guru. Sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan terakhirnya, sebagian lulusan SLTA keagamaan atau Aliyah keagamaan plus pondok pesantren dan perguruan tinggi baik.

Sebagai lembaga pendidikan, pesantren Girikusumo dilengkapi 10 ruangan pengajian, 12 kamar asrama putra, delapan kamar asrama putri, sebuah masjid, perpustakaan, kantor kiai dan guru. Juga dilengkapi dengan lapangan olahraga seluas 165 M2. Bangunan-bangunan tersebut menggunakan lahan seluas 2.306 M2. Semua fasilitas tersebut berdiri di atas lahan seluas 12.433 M2 yang keseluruhan merupakan tanah wakaf.

Sementara sumber dana untuk pembiayaan operasional proses pembelajaran di pondok pesantren ini, selain dari orang tua/wali santri, juga diperoleh dari berbagai sumber. Seperti donatur tetap dan tidak tetap, bantuan pemerintah atau swasta. [ ]


Nama Pontren : Pondok Pesantren Girikusuma
Alamat : Girikusuma-Mranggen-Demak
Pendiri : KH. Hadi Siraj
Pemimpin : KH. Moh. Munif Zuhri

0 Post a Comment: