Rabu, Juni 12, 2024

Perjalanan Khidmah: Pembinaan Penyuluh Agama Islam di Kemenag Kabupaten Bojonegoro

 

Hari itu, Selasa, 11 Juni 2024, langit Bojonegoro tampak cerah, seolah menyambut langkah-langkah kecilku yang penuh harapan. Siang yang cerah membawa semangat baru, karena hari ini aku mendapatkan undangan penting. Sebagai seorang Penyuluh Agama Islam, aku diundang untuk menghadiri pembinaan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro.


Sesampainya di sana, suasana gedung Kemenag sudah ramai. Wajah-wajah penuh semangat dan dedikasi terlihat di setiap sudut ruangan. Mereka, para penyuluh dari berbagai daerah, berkumpul untuk menimba ilmu dan mendapatkan arahan baru. Hari ini, kami semua akan belajar tentang komitmen dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab yang telah dipercayakan kepada kami.


Acara dimulai dengan khidmat. Suara-suara penuh hormat dan doa menyelimuti ruangan. Dan di tengah suasana itu, aku mendapatkan kehormatan yang luar biasa. Panitia memintaku untuk memimpin doa dalam pembukaan acara. Dengan hati yang berdebar, aku melangkah ke depan, merasakan tanggung jawab yang besar namun penuh makna.


Bismillahirrahmanirrahim... "Ya Allah, Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Di Siang yang penuh berkah ini, kami berkumpul dalam niat yang tulus untuk menimba ilmu dan memperkuat komitmen kami sebagai penyuluh agama. Berikanlah kami petunjuk-Mu, agar setiap langkah yang kami ambil selalu berada di jalan-Mu. Limpahkanlah hikmah dan kebijaksanaan kepada kami, agar kami dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Amin."


Doa itu terasa mengalir, menyentuh hati setiap orang yang hadir. Saat kembali ke tempat duduk, aku merasa lega dan bangga, namun lebih dari itu, ada rasa syukur yang dalam. Aku menyadari bahwa kesempatan untuk memimpin doa di hadapan para penyuluh lain adalah sebuah kehormatan dan sekaligus pengingat akan tanggung jawab yang besar.

Sepanjang sesi pembinaan, banyak hal dan pelajaran penting yang kudapatkan. Para pemateri dengan penuh antusias menjelaskan tentang pentingnya komitmen dalam menjalankan amanah. Kami diajarkan bagaimana menjadi penyuluh yang tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga mampu menginspirasi dan menjadi teladan bagi masyarakat.


Salah satu hal yang paling berkesan adalah ketika kami diajak merenungkan arti dari sebuah amanah. "Amanah bukan sekadar tugas," kata seorang pemateri dengan penuh wibawa. "Amanah adalah kepercayaan. Dan ketika seseorang mempercayakan sesuatu kepada kita, itu berarti mereka melihat nilai yang kita miliki. Jangan pernah mengkhianati kepercayaan itu."


Kata-kata itu menggema dalam pikiranku. Setiap tanggung jawab yang diemban adalah cerminan dari nilai dan komitmen kita sebagai individu. Sebagai penyuluh, kami tidak hanya bertanggung jawab kepada instansi atau masyarakat, tetapi juga kepada Allah, Sang Pemberi Amanah.


Hari itu berlalu dengan cepat, namun setiap momennya penuh dengan pelajaran berharga. Aku merasa semakin mantap dalam menjalankan peran sebagai penyuluh agama. Dengan ilmu dan pemahaman baru, aku siap untuk kembali ke lapangan dan memberikan yang terbaik.


Di akhir acara, ketika langit mulai berwarna jingga, aku melangkah keluar dari gedung Kemenag dengan hati yang penuh semangat. Pembinaan hari ini bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memperkuat komitmenku dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab sebagai penyuluh agama Islam. Dengan doa dan harapan, aku siap melanjutkan perjalanan khidmah ini, demi kebaikan dan keberkahan bagi semua.


Hari ini adalah bukti bahwa dalam setiap langkah, ada pelajaran yang bisa diambil. Dan dengan bimbingan Allah, aku akan terus berusaha menjadi penyuluh yang amanah, menginspirasi, dan membawa kebaikan bagi masyarakat.