Sabtu, Oktober 26, 2024

Catatan kuliah Materi ASWAJA 19 oktober 2024 || Ustadz Dr. Shofa Robbani, Lc., MA.

Materi kuliah ASWAJA yang disampaikan pada tanggal 19 Oktober 2024:

Catatan Kuliah ASWAJA

  1. Krisis Ekonomi & Pengaruh Asing
    Dijelaskan tentang pengaruh George Soros, tokoh Yahudi yang diduga memanipulasi nilai dolar di Indonesia, hingga menyebabkan krisis moneter. Ini mencerminkan dominasi ekonomi asing yang berdampak besar pada stabilitas keuangan suatu negara.

  2. Ideologi Israel dan Kekuasaan Global
    Israel memiliki ideologi dan pengaruh yang kuat di dunia, termasuk melalui dominasi politik dan kekuatan militer. Sikap keras kepala dan kebanggaan Israel, seperti yang terlihat dalam konflik Lebanon, mencerminkan bahwa ketidakpatuhan Israel sering membawa konsekuensi besar di Timur Tengah.

  3. Keunikan Turki dan Warisan Khilafah Utsmaniyah
    Turki, negara dengan mayoritas Muslim, kini dianggap lebih sekuler meskipun pernah menjadi pusat kekuasaan Islam dengan Khilafah Utsmaniyah. Turki telah menjadi simbol pergeseran dari pusat peradaban Islam ke modernisasi yang lebih sekuler.

  4. Penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih
    Sultan Muhammad Al-Fatih dianggap sebagai pemimpin besar yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada usia 21 tahun. Beliau mempersiapkan sejak kecil dengan strategi perang, bahasa, dan ilmu agama, serta mengajak pasukannya untuk memperkuat spiritualitas dengan puasa dan zikir sebelum pertempuran.

  5. Pelajaran dari Sejarah Islam
    Islam tidak akan terpecah jika umatnya bersatu, namun bisa terpecah belah oleh adu domba, seperti yang dilakukan Belanda dengan strategi “divide et impera.” Di Timur Tengah, perpecahan antara negara-negara Islam menjadikan Israel tetap kuat. Contoh nyatanya adalah Yordania yang mendukung Israel dalam konflik-konflik tertentu.

  6. Budaya Inferioritas Muslim terhadap Barat
    terjadi perubahan tren budaya, di mana masyarakat Islam kini lebih mengidolakan gaya hidup Barat. Fenomena ini tampak dari nama yang diberikan kepada anak-anak, pakaian, serta simbol-simbol budaya Barat yang banyak diadopsi.

  7. Tantangan Moral dan Peran Pesantren
    Pengaruh budaya asing melalui media sosial dan gadget telah merusak moral generasi muda. Pesantren dianggap sebagai benteng terakhir yang menjaga nilai-nilai tradisi dan agama agar tetap terjaga di tengah akulturasi budaya yang masif.

  8. Perbedaan NU dan Muhammadiyah
    terjadi perbedaan pendekatan dalam beragama antara NU dan Muhammadiyah, khususnya terkait tradisi seperti Qunut dan tahlil. Meski demikian, keduanya memiliki akar yang sama dan murid dari guru yang sama, yakni Kiai Soleh Darat.


Berdasarkan materi yang disampaikan, berikut adalah penjelasan yang relevan dari beberapa poin utama:

1. Pengaruh Finansial Global terhadap Krisis Ekonomi di Indonesia

  • Materi ini membahas bagaimana kekuatan finansial global, yang digambarkan oleh seorang tokoh seperti George Soros, dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara. Dalam contoh yang diberikan, Soros membeli sebagian besar cadangan dolar di Indonesia, menyebabkan kelangkaan dan memutar harga yang tajam ketika Indonesia mencoba membeli kembali dolar. Fenomena ini menggambarkan bagaimana kekuatan individu tertentu yang mengendalikan sistem keuangan dunia dapat menimbulkan dampak krisis ekonomi pada negara berkembang.

2. Ideologi dan Pengaruh Israel dalam Konflik Timur Tengah

  • Ideologi yang diyakini Israel sebagai bangsa pilihan sering disebut sebagai motivasi di balik konflik dan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Pasukan PBB yang berupaya mendamaikan konflik juga sering dihadang oleh kerasnya perlawanan dari Israel. Keberlanjutan konflik ini juga sering dikaitkan dengan keyakinan bahwa Israel menganggap diri mereka tidak merdeka. Namun, dalam perspektif agama, yakin bahwa pada akhirnya Allah akan menyeimbangkan keadilan dunia.

3. Peran Ekstremisme dan Sekularisme dalam Masyarakat

  • Ekstremisme dan sekularisme dianggap sama-sama berbahaya karena keduanya berpotensi merusak tatanan sosial. Ekstremisme mempromosikan pandangan yang dirasa paling benar, sedangkan sekularisme mendorong pembatasan agama dari kehidupan bernegara. Sekularisme yang terjadi di negara-negara seperti Turki, yang dulunya merupakan pusat kekhalifahan Utsmaniyah, menunjukkan pergeseran dari nilai-nilai Islam menuju kehidupan yang lebih liberal dan bebas.

4. Kejayaan dan Jatuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani

  • Kekhalifahan Turki Utsmani pernah menjadi pusat peradaban Islam yang berkuasa hampir 900 tahun, dimulai dari dinasti Bani Utsmaniyah. Namun, setelah runtuhnya kekhalifahan ini, Turki mengalami pergeseran ideologi menuju sekularisme. Ini menjadi contoh bagaimana kekuasaan Islam yang pernah jaya bisa mengalami kemunduran ketika tidak bersatu dalam mempertahankan ideologi dan persatuan umat.

5. Keteladanan Muhammad Al-Fatih dalam Penaklukan Konstantinopel

  • Muhammad Al-Fatih menjadi teladan sebagai pemimpin yang gigih, religius, dan visioner dalam menaklukkan Konstantinopel. Pengepungan Konstantinopel bukanlah tugas yang mudah karena bentengnya sangat tinggi dan strategis. Al-Fatih dan pasukannya melakukan persiapan yang matang serta pendekatan spiritual yang kuat melalui puasa dan doa, mengandalkan persatuan serta tawakal kepada Allah.

6. Pembelajaran dari Politik Adu Domba dan Penjajahan Belanda di Indonesia

  • Pengalaman Indonesia dijajah selama 350 tahun oleh Belanda menekankan dampak politik adu domba. Ketika umat Islam diadu domba satu sama lain, penjajah lebih mudah menguasai. Ini mengingatkan akan pentingnya persatuan umat Islam agar terhindar dari pengaruh luar yang ingin memecah belah dan menguasai.

7. Dominasi Israel di Timur Tengah dan Tantangan bagi Negara Muslim

  • Dominasi Israel di Timur Tengah sebagian besar berhasil karena adanya dukungan dari beberapa negara Muslim yang bersekutu dengan Israel, seperti Yordania. Perselisihan internal di antara negara-negara Muslim menyebabkan ketidaksanggupan untuk bersatu melawan Israel. Ini menjadi pelajaran bahwa persatuan antar-negara Muslim sangat diperlukan untuk menjaga kekuatan dan posisi dalam menghadapi kekuatan asing.

8. Kecenderungan Muslim Mengidolakan Budaya Barat

  • Seiring berjalannya waktu, budaya Barat mulai diidolakan oleh sebagian umat Islam, yang terlihat dalam penggunaan nama Barat dan mengadopsi gaya hidup yang berbeda dari tradisi Islam. Hal ini merupakan cerminan dari fenomena inferiority complex di kalangan umat Islam, di mana kelompok yang berada pada posisi inferior cenderung mengidolakan kelompok yang dianggap superior.

9. Kemunduran Moral melalui Akulturasi Budaya

  • Kemajuan teknologi seperti smartphone dan televisi telah membawa budaya asing yang secara tidak langsung mengubah moralitas generasi muda Muslim. Pesantren dianggap sebagai tempat yang masih dapat memfilter budaya-budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pesantren-pesantren tradisional menjadi benteng moral yang menjaga agar nilai-nilai Islam tetap tertanam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.

10. Peran Pesantren dalam Menjaga Nilai-Nilai Islam

  • Pesantren memiliki peran strategis dalam melindungi umat dari pengaruh negatif budaya asing. Meski ada segelintir pesantren bermasalah, pesantren yang sudah diakui secara historis dan keilmuan, seperti Lirboyo dan Sarang, tetap menjadi benteng terakhir untuk menjaga identitas dan nilai-nilai Islam di Indonesia.

0 Post a Comment: