Senin, September 30, 2024

Urgensi Peringatan Kekejaman G30S/PKI : Gen-Z harus Tahu

Urgensi Peringatan Kekejaman G30S/PKI untuk Penyadaran Bahaya Komunisme di Indonesia kepada Generasi Z.

Oleh: Badrun

A. Pendahuluan

Gerakan 30 September (G30S) 1965 merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang berujung pada pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam, tetapi juga menjadi pengingat kuat akan bahaya komunisme di Indonesia.

Dengan kemajuan teknologi dan informasi, Generasi Z—kelompok usia yang lahir pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an hingga awal 2010-an—memiliki akses luas terhadap informasi. Namun, aliran informasi yang deras ini sering kali dibarengi dengan penyebaran informasi yang tidak lengkap atau menyesatkan.

Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi Generasi Z tentang bahaya komunisme melalui peringatan kekejaman G30S/PKI.

 

B. Kajian Pustaka

Dalam kajian historis tentang G30S/PKI, banyak penulis dan sejarawan seperti Nugroho Notosusanto dan Julius Pour mengungkapkan pandangan dari sudut pandang berbagai pihak mengenai peristiwa ini.

Buku dan artikel ilmiah berfokus pada kronologi kejadian, siapa yang terlibat, dan dampak sosial politiknya terhadap masyarakat Indonesia. Penulisan sejarah selama era Orde Baru menunjukkan PKI sebagai pelaku utama, sementara setelah Reformasi, banyak versi lain yang muncul, membuat interpretasi masyarakat menjadi beragam.

Literatur ini penting untuk memberikan konteks, namun harus disajikan secara objektif agar tidak menimbulkan prasangka baru.

C. Pembahasan

1. Pentingnya Sejarah.

Mengajarkan Generasi Z tentang sejarah G30S/PKI sangat penting untuk memahami akar konflik ideologis di Indonesia. Sebagai generasi yang terbiasa dengan teknologi digital, mereka sering mendapatkan informasi dari media sosial yang tidak selalu terpercaya. Pendidikan sejarah yang berimbang dan berdasarkan bukti adalah kunci untuk membangun pemahaman yang benar akan masa lalu.

2. Bahaya Komunisme.

Komunisme, sebagai ideologi yang pernah berkembang pesat di Indonesia, memberikan tantangan yang sangat berbeda dari ideologi lainnya seperti kapitalisme atau sosialisme. Penyadaran akan bahaya doktrin komunisme yang bertentangan dengan Pancasila, fondasi bangsa Indonesia, penting untuk mencegah kebangkitan paham yang serupa di masa depan.

3. Media dan Perubahan Informasi.

Generasi Z hidup di era digital di mana informasi bisa diakses dengan mudah. Namun, ini juga membuat mereka rentan terhadap berita palsu atau informasi yang salah tentang sejarah bangsa. Oleh karena itu, penguatan literasi media menjadi bagian penting dalam pendidikan untuk membantu mereka memilah informasi yang valid.

4. Peringatan Sebagai Pengingat.

Peringatan G30S/PKI setiap tahun bukan sekadar seremonial, tetapi harus dijadikan momentum edukasi bagi generasi muda tentang akibat dari pertentangan ideologis yang ekstrem. Kegiatan seperti seminar, diskusi, dan film dokumenter bisa menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan tersebut dengan cara yang menarik bagi Generasi Z.

 

D. Kesimpulan

Pendidikan dan peringatan mengenai G30S/PKI memiliki peran penting dalam menyadarkan Generasi Z akan bahaya komunisme di Indonesia. Mengingat sejarah secara objektif dan kritis sangat diperlukan untuk membangun masa depan yang lebih damai dan harmonis. Dengan memperkuat literasi sejarah dan media, Generasi Z akan lebih terbuka dan siap menghadapi tantangan ideologis di masa depan.

 

E. Daftar Pustaka

Nugroho Notosusanto, dkk. (1984). Pejuang dan Prajurit: Konsepsi dan Implementasi Dwifungsi ABRI.

Pour, Julius. (2010). Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, & Petualang.

Saelan, Maulwi. (2008). Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66: Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabiwara.

Wiharyanto, Kardiyat. (Tahun tidak tersedia). Sejarah Indonesia dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009.

Anderson, Benedict. (2004). Jurnal Indonesia, Oktober 2004.

0 Post a Comment: