Minggu, November 22, 2015

Su'udzon dalam Pandangan Islam

Banyak pula di antaranya sampai merusakan jalinan tali silaturahmi dan menimbulkan fitnah yang merugikan orang lain.

Kesenjangan sosial yang sering terjadi kalangan masyarakat umumnya dikarenakan akibat ketidakmampuan seseorang untuk memperoleh hal yang sama dengan orang lain. Padahal sesungguhnya Allah telah memberikan kenikmatan yang luar biasa pada seluruh makhluk hidupnya. Tapi ada saja kecemburuan yang dirasakan tiap orang bila melihat kesuksesan orang lain.

Su'udzon merupakan buruk sangka. Su'udzon berasal dari kata 'zhan' yang artinya purbasangka. Hal ini biasanya diumpamakan pada seseorang yang menyangka atau berpikir buruk pada orang lain. Banyak pula di antaranya sampai merusakan jalinan tali silaturahmi dan menimbulkan fitnah yang merugikan orang lain.

Firman Allah, ” Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang", [QS Al-Hujuraat : 12].

Ada baiknya bila anda memperbanyak husnudzan menimal 72 kali sehari. Husnudzan merupakan kebiasan atau prasangka baik. Tinggalan asupan negatif dalam pikiran maupun hati. Jauhi burung (gosip) yang belum pasti kebenarannya. Segala permasalahan yang terjadi berserah diri pada Allah SWT, Sebagai manusia kita haya bisa berencana dan tidak tahu apa yang direncanakan Allah SWT, namun sesungguhnya rencana Allah SWT itu selalu baik.

Berbagai sumber.